Google

Sunday, July 27, 2008

JANCUK IKI:

Mengapa, “Jancuk” kok menjadi sebuah judul buku, sesungguhnya Jancuk itu kata-kata makian, sekaligus sapaan akrab bagi orang yang sudah dikata Surabaya tulen. Ada yang menyebutnya kata Jancuk itu adalah slanknya Surabaya.
Buku ini berisikan puisi dan guratan-guratan pikiran, dari seorang-orang yang melihat pentingnya dan pengakuan kehidupan. Buku ini mengimpun karya creator muda. Kalau cermat dilihat penulisnya kebanyakan alumnus dari perguruan tinggi yang bercongkol di kota Jember. Kata Jancuk diambil, mungkin karena dianggap mampu menggambarkan ekspresi para penulisnya.

GAULI ISTERIMU DARI ARAH SESUKAMU

Buku ini terkategori aneh, karena judul dan isinya tidak siginifikan. Judulnya sangat “bombastis,” namun isinya “agamis”.
Kemungkinan karena balutan bisnis, dipilih judul yang menarik sehingga buku akan terjual laris manis.
Isi buku ternyata membeberkan sebuah pedoman Islami dalam menggauli seorang isteri.

Saturday, July 26, 2008

KALAU NGAKU PANCASILAIS:


Buku ini adalah buah doktrin Revolusi, yang disarikan dari Pidato Politiknya DR. Roeslan Abdulgani. Menko/Menteri Penerangan/Ketua Panitya Pembinaan Jiwa Revolusi.
Judul pidato “Meresapkan dan Mengamalkan Pancasila”
TERBITAN TAHUN 1964--Firma Tekad Jakarta

Friday, July 25, 2008

KALAU NGAKU NU HARUS BACA BUKU INI

Buku ini sebenarnya bacaan wajib bagi siapa asaja yang simpati dengan NU—Nahdlatul Ulama. Karena dalam buku ini tesirat jatidi NU sebagai organisasi keagaamaan yang nasionalitis. Artinya hidup kebersamaan tersirat dalam buku ini.
Detil buku
JUDUL : Muqoddimah “Qonun Asasi”
PENULIS: AR Roisul Akbar-Chadhratus Sjech KH.Hasjim Asj’ari
PENERBIT: Menara Kudus
CETAKAN : I/1971

Ditemukan di komunitas buku lawas Malang.

Monday, July 21, 2008

GOENOENG KELOED

Ejaan yang digunakan memberi judul buku ini membawa informasi, bahwa buku ini memiliki umur yang lumayan. Buku ini ditulis dalam huruf latin, dan berbahasa Jawa, termasuk buku kategorikan sebagai buku yang menuntun orang kewilayah bijak Isinya membentangkan tentang seluk beluk gunung berapi, akibat serta perilaku manusia ketika musibah bencana menghadirinya. Berbagai pengalaman di torehkan, agar orang memilki rasa kemanusiaan yang tinggi. Diterbitkan oleh Badan Penerbit G. Kolff & Co. Surabaya[Soerabaia].
Buku ini ditemukan di Kota Malang.

Sunday, July 20, 2008

ORANG SEMARANG HARUS TAAT LALU LINTAS


Mengapa kok Orang Semarang harus taat lalu-lintas?, karena stasion sedang menemukan buku yang terkait dengan tertib lalu-lintas. Kendati penerbitnya dari kota Solo, namun penulis dan peruntukannya untuk orang Semarang, bahkan citarasa buku ini dapat dikatakan citarasa Semarang. Gambar peta dan isi petunjuknya memang untuk Semarang.
Buku ini membahas Bagaimana mencari SIM—Surat Ijin Mengemudi untuk wilayah Kota Semarang. Dalam buku ini masih menggunkan bahasa Belanda "Rijbewijs"
Buku ditemukan di komunitas buku lawas, depan Stasion Kereta Api Kota Baru Malang.

NAIK KERETA API ADA ATURANNYA

Memang Indoensia itu Negara penuh dengan pembelajaran, semua ada petunjuknnya. Mulai cara memperoleh SIM—Surat Ijin Mengemudi, hingga persolaan bagaimana orang naik kereta api. Stasion menemukan buku yang terkait dengan Petunjuk Perjalanan Kereta Api. Buku ini berisikan tata cara naik kereta api, tarif, kemudian memuat jadwal perjalanan kerata api, serta jarak antar kota,/stasiun. Penerbitnya adalah Balai Besar PNKA. Tahun Penerbitan 1969.
Buku ditemukan di komunitas buku lawas, depan Stasion Kereta Api Kota Baru Malang.

ILMOE KASEHATAN USIANYA HAMPIR 1 ABAD

Ingat,…dalam beberapa waktu yang lalu Balai POM—Penelitian Obat dan Makanan, telah bekerja keras untuk mencermati jamu-jamu yang beredar di negeri ini. Tentunya karena maraknya jamu dan saat ini menjadi primadona. Dintinjau dari kemasaannya, yang memberikan tampilan sangat bagus, masih ditambah promosi yang cukup mempesona, mengantarkan jamu menduduki posisi digemari. Ternyata sang jamu telah direkayasa, sekarang bukan lagi asli “herbal” namun sudah ditambal dengan bahan kimia. Tambalan itu sudah tidak layaknya bahan tambah, bahkan semikin dominant, dan dapat melahiran ancaman. Kini dirahasia, dan banyak yang dimusnakah, agar orang tidak salah dan menerima musibah.
Kalau menengok jejamuan, tanah Jawa memang jagoaannya, bukti ketika tahun 1919 buku-buku yang terkait dengan jamu sudah beredar. Bahkan Negara ini belum lahir, nama Indonesia belum popular sebagai nama, ketika itu masih disebut Hindia.
Stasion menemukan buku yang membahas jamu, detilnya adalah:
JUDUL : Ilmoe Kesehatan
PENULIS: Tidak diketahui pasti, namun dalam kata pendahuluan tertulis. L.A. Sorap
PENERBIT : Tidak Diketahui
CETAKAN : Tidak diketahui, namun dilihat dari kata pendahuluan tertulis, ”Batavia, 25 Nopember 1919”
HALAMAN: 51
[DITEMUKAN di komunitas buku lawas depan Stasiun Kota Baru Malang—Jalan Sriwijaya]

Tuesday, July 15, 2008

ANEH…..JANGKRIK KOK JADI JUDUL BUKU

“Polah tingkah”, seorang yang cerdas selalu menghasilkan kreasi yang atraktif, setidak-tidaknya mampu memperkosa pikiran orang lain.
Ini juga salah satu “polah tingkah” seorang-orang bernama, Jalu Suwangsa, kreatifnya tidak “ketulungan”, orang tidak bisa hanya berkata, “hebat”, tapi “Heeeeebaaaat”, itu pun masih ditambah dengan “banget”, belum cukup, harus ditambah lagi kata, “banget sekali”.
Judul buku yang digarap adalah “jangkrik jliteng’, diposisikan sebagai Bacaan Laki-laki Dewasa. Dengan label khusus untuk laki-laki dewasa, justru menarik pembaca yang bukan laki-laki, bahkan anak kecil yang belum dewasa ingin tahu dalamnya.
Ternyata yang dibahas Mas Jalu, adalah barangnya orang laki-laki, bahasa “suroboyoan’ membahas “seputar gentalo”. Tentunya ini kategori buku aneh, oleh karenanya merupakan kewajiban stasion ini untuk mempersilahkan mampir.
Tentunya tidak akan dibahs tuntas di sini, disamping mencundangi penerbitnya, ya,…takut dengan Pak Menteri Infokom.
Detil buku
JUDUL: Jangkrik Jliteng [Ora kayaa, jebul dudu apa-apa]
PENERBIT: Kepel Press, Yogyakarta Purwangan PAI/551 Yogyakarta. Teelp. [0274] 889778. E-mail: kepelcom@yahoo.com
ISBN: 979-9523-06-0
CETAKAN : Pertama, Juli 2005
HALAMAN : 124 hlm

Thursday, July 10, 2008

BIMA PAKSA

Buku ini dikais dari tumpukan buku bekas yang dijula ditepi jalan dekat Flay Over Senin, dua tahun yang lalu [2006]. Umur buku ini masih tergolong belum tua sekitar 55 tahun, lebih tua buku ini dibanding usia Satpam stasion ini.
Buku ini berkisah tentang “Bima Paksa”, sebuah cerita yang berintikan Dewa Ruci. Ditulis oleh Ki Siswoharsojo. Gondolayu Kulon Yogyakarta.
Buku ini merupakan cetakan kedua, dan dikabarkan ketika bulan Juli 1953 sudah habis di pasara, alis laris manis.
Tidak semua orang bisa memahami buku ini, karena ditulis dalam bahasa Jawa yang berderajat tinggi. Kemudian buku ini telah mendapatkan pujian dari Pusat Jawatan Kebudayaan Republik Indonesia tanggal 16 Pebruari 1953. No.461/A/53, oleh penulisnya di cantumkan pada lembar utama buku ini.