Google

Friday, November 28, 2008

BUKU TJIAM SI

Gunung Kawi ini terletak di Kabupaten Malang, ternyata menyimpan sebuah tradisi yang sangat istimewa, dikatakan istimewa karena adanya sebuah tradisi yang dilakukan secara periodik, dan pelakunya di dominasi dari keturunan etnis Cina. Setiap malam Jumat-Legi ritual nyekar "Eyang Jugo" dilakukan. Gunung Kawi yang berada diketingian itu, suasana kota tersedi a di gunung ini. Banyak orang mencandra bahwa Gunung Kawi di Malam Jumat Legi ini, suasananya sama dengan Kota Hongkong. Lalu apa kaitannya dengan buku TJIAM SI ini.
Buku ini adalah sebuah tafsir. Ketika seorang-orang melakukan ritual ke Gunung Kawi khususnya yang berasal dari Etnis Cina, pasti mencari "TJIAM SI".
Tjiamsi itu berada di ranah "probabilitas",atau ranah "peluang". Di sinilah seorang orang mencari TJIAM SI, yang bentuk fisiknya adalah secarik kertas yang bersikan kalimat-kalimat bijak, namun kata bijak itu tidak dapat langsung dibaca atau dipahami dengan dengan vulgar. Tjiam si ini masih memerlukan kemampuan menerawang pemahaman atau pemaknaan. Hanya seorang-orang yang piawai, atau yang berpengalaman khusus mampu menjadi juru tafsir, Tjiamsi. Buku ini adalah tafsir makna tjiamsi.
Sadapan Ringan:

N0. 29 BO SIN
Syairnya:
Pohon yang kering harap dimusim Tjhun punya waktu, Tapi sekarang biar berdiam sementara yang tertentu. Kesabaran menunggu angin dan salju liwati itu.
Barulah didapat kembali jejak lama kesengannya ada di situ.

Artinya Tjiam Si

Ini waktu keadaannya sedang saja. Buat mau dapat uang, kalau dalam pertengahkan tahun keatas, bisa ada harapan, liwat itu waktu keadaan bagaimana bisa (1).
Bersero dagang, lebih dulu banyak susah baru ada pengharapannya.
Maksud mau gerakkan suatu pekerjaan, baik mundur sedikit waktu. Perkara yang menimpa, bakal jadi buntut panjang.
Yang sakit tidak jadi apa-apa. Orang punya perjodohan, apabila datang menanya ada didalam musim Tjhun alamat bisa djadi, dan membawa keabikan.
Yang hamil selamat saja. Barang yang hilang susah dicari. Mau bepergian atau pindah tempat kurang baik. Orang yang berjalan lambat sampainya.


Catatan: Kendati sudah ada tafsirnya, ternyata orang masih binggung...hehe

Thursday, November 27, 2008

TAE HAK

TAE HAK
Tae Hak ini adalah kitab pusaka kaum/keluarga Khong yang saat ini telah punah. Melalui Tae Hak seorang-orang akan diarah ke alam keluhuran, berbudi bahasa yang bagus, menjunjung derajat kemanusiaan dan membangun sifat untuk saling memahami. Dalam mempelajari kitab ini tidak berlaku diskriminasi, tidak memandang pangkat atau golongan, rasa atau jenis kelamin.
Buku ini telah di salin dalam bahasa Melayu atau Bahasa Indonesia, namun masih bercitasa "Jawa". Melihat Ejaannya yang masin kental dengan "OE" buku ini lahir dikisaran tahun 1940 ke - bawah.
Disalin oleh Kwik Hong Hie dan Tjioe Toik Hing Solo. Kemudian buku ini diterbitkan oleh DRUKKERIJ SWATIKA SOERAKARTA.
Dalam sampul depan bagian belakang tertulis,
"Perndapetan Brutto dari pendjoewalan ini boekoe 40 % aken diderrmaken pada Khong Kauw Hwee di tempat mana jang di rasa perloe
Boekoe ini bisa dapet di beli pada:
Toean Tjioe Tik Hing--Waroengmiri Solo, Toean Kwik Hong Hie--Tjojoedan-Solo"

Sadapan terbatas:

Kian Poet Sian Dji Poet Ling Thwe

Tahoe perkara jang tiada bisa lekas oendoer [moendoer]

Thwe Dji Poet Ling Wan Ko Ja

Oendorpoen tida bisa djaoeh, djoega salah [taksir]

Ho Djin Tji Se O

gemar pada orang poenja kebentjian

catatan ditulis sesuai dengan aslinya.

Wednesday, November 26, 2008

DIKTAT PROPAGANDA -- OSA MALIKI



Buku ini digunakan oleh partai sebagai bahan kaderisasi, utamanya terkait dengan ketrampilan propaganda. Fungsi hakikinya adalah membangun mentalitas anggota partai untuk mampu "memasarkan" program-program partai.

Buku ini ditulis oleh Osa Maliki, dan diperbanyak oleh. Dept. Penprop dan Penkad Dewan Daerah PNI Jawa Timur untuk kalangan sendiri. Tahun penerbitan 1958.

Sangat ambisius maksud buku ini, yakni sebuah keinginan terbentuknya departemen propaganda PNI ini, setara dengan USIS [United States Information Service], BIS [British Information Service], Cominform [Communist Information Bureau], VOA [the Voice of America], dan BBC [British Broadcasting Corporation]

EMPAT ELEMEN PROPAGANDA

Menurut buku ini terdapat empat elemen propaganda yakni:

  1. Idee atau cita-cita yang akan ditanamkan [elemen obyektif]
  2. Tenaga pendukung dan penyebar cita-cita tersebut, [elemen subyektif]
  3. Massa, sasaran atau tanah untuk p[enyebaran cita-cita itu, [elemen obyektif]
  4. Media yang menghubungkan [elemen obyektif]

KEWAJIBAN SEORANG PROPAGANDIS

Kewajiban seorang propagandis juga dibentangkan pada buku ini, adapun kewajiban itu adalah:

  • menempatkan kepentingan partai diatas kepentingan diri swendiri
  • merasa dirimya adalah bahagian dari kesatuan Partai, dan dimanapun juga ia berada wajib bekerja untuk kepentingan partai
  • merasa memikul pertanggungan-jawab yang lebih besar terhadap keselamatan dan kejayaan partai
  • jujur dan berterus terang terhadap partai
  • berusaha untuk menjadi contoh dalam pergaulan umum, baik dalam pekerjaan/pembangunan, maupun dalam kehidupan sehari-hari

Buku ini ditemukan di komunitas buku lawas Malang. ---[menurut stempel yang tertera pada buku, pemiliknya adalah PNI Kota Besar Malang. Tahun penerbitan 1958

MARHAENIS BERGERAK I--TERNYATA UNTAG MILIK PNI

TERNYATA UNTAG ITU MILIK PNI
Buku ini merupakan serial, yang difungsikan untuk bahan kaderisasi dan meningkatkan semangat berorganisasi. Menurut buku ini jika seluruh kaum Marhaenis serentak bergerak bekerja untuk kepentingan Rakyat dan Negara di domain kerja masing-masing, maka cita-cita mewujudkan Indonesia-Marhaenis segera tercapai.
Isi buku ini adalah:
  1. Kata harapan
  2. Keputusan Dewan Pimpinan PNI no. I/1956 mengenai Aparatur Partai
  3. Keputusan Dewan Pimpinan PNI no. 16/1957 mengenai Panitia Aksi Pemilihan Umum
  4. Keputusan Dewan Pimpinan PNI no.17/1957 mengenai Pendidikan Kader Partai
  5. Pedoman Pusat no. I/1957 mengenai Organisasi Massa Marhaen
  6. Pedoman Pusat no. 2/1957 mengenai Front Marhaenis
  7. Pedoman Pusat no 3/1957 mengenai Barisan Tunas maehaenis
  8. Pedoman Pusat no. 4/1957 menegani Badan Musyawarah Seksi-seksi PNI
  9. Pedoman Pusat no. 5/1957 mengenai Petugas-petugas Partai
  10. Daftar Oraganisasi-organisasi Marhaenis Mengenai ber-macam-macam lapangan bagi tiap-tiap Marhaenis

Menurut buku ini, banyak yayasan pendidikan yang di kelola Partai Nasional Indonesia.

Adapun yayasan pendidikan yang dimaksud adalah:

  1. Yayasan Pendidikan Marhaenis
  2. Yayasan Pendidikan 17 Agustus 1945
  3. Yayasan Universitas 17 Agustus 1945
  4. Yayasan Perguruan "Dwijaya"
  5. Yayasan Pendidikan Sekolah Rakyat 17 Agustus 1945

Data Buku:

PENERBIT:

Departemen Organisasi DP. PNI. Jl. Salemba Raya 73 Jakarta

Dicetak oleh Percetakan "MRS" Malang, diperbanyak oleh Dewan Pimpinan Cabang PNI kabupaten Malang. Jumlah halaman 44.

Tahun penerbitan 1957.


Thursday, November 20, 2008

DRS.RMP SOSROKARTONO--ICHTISAR RIWAYAT HIDUP

Buku ini lumayan umurnya, dihitung dari tanggal dan tahun penerbitan sudah mencapai 40 tahun. Buku ini membentangkan jati diri Sosrokartono dengan segenap keunggulan pribadinya, mulai dari kemampuan berbahasa, hampir semua bahasa yang digunakan di bumi Eropa dikuasainya, bahkan kemampuan reportase/kewartawanan sangat mapan. Pernah suatu saat, sebuah penerbitan, surat kabar yang terbesar di New York USA " New York Herald membutuhkan seorang wartawan perang yang sangat cakap, cedas, jujur, teteg, tatag, tangon, tangguh. Ternyata Sosrokartono mampu menyingkirkan pelamar-pelamar lain kendatipun para pesaingnya berkebangsaan Eropa.
Dibentangpula keunikan yang dimiliki oleh kakak kandung Raden Ajeng Kartini ini, yakni:
  1. Sering melakukan Tarak- Brata
  2. Keimanannya yang tangguh
  3. Berserah diri tanpa syarat kepada Allah
  4. Mengorbankan diri demi kebahagiaan orang lain
  5. Mengabaikan kepentingan diri pribadi demi kepentingan orang lain
  6. Memiliki kata bijak yang memotivasi: "Segala sesuatu diperuntukkan bagi orang lain, bagi diri sendiri NIHIL"
  7. Noncooperator yang gigih dan konsekuen terhadap pemerintah Belanda
  8. Ber-Swadesi dalam soal bahasa, pakaian, dan perikehidupan setelah kembali ke Indonesia
  9. Pengamal Pancasila sebelum Pancasila ditetapkan menjadi falsafah dasar Negara kita
  10. Tidak pernah bohong dan tidak mau dibohongi
  11. Cinta Allah, cinta alam, cinta ilmu, cinta Ibu-Ayah, cinta ibu pertiwi, cinta Bangsa, cinta sesama manusia

Masih banyak lagi........

[Dicetak pada kertas yang cukup bagus, dan photo-photo yang menggambarkan kehebatan Sosrokartono ketika itu]