Mengapa buku ini diuanggah?, Jawabnya karena di tanah air sedang ramai membicarakan Lembar Kerja Sekolah yang dirasakan bercitarasa tidak pada tempatnya. Peristiwa yang dikenal dengan " Kang Maman Dari Kali Pasir", Sekedar pencerahan, jika dalam Orde Lama , perihatinan semacam ini pernah perjadi,...Dan sekaligus dikaji.
Buku ini merupakan hasil diskusi tiga tokoh yang diselenggarakan oleh OPI - Organisasi Pengarang Indonesia, adapun tajuk yang dijadikan thema pembicaraan tentang "Apakah Bacaan Cabul? Saat itu banyak sorotan mengenai duani percabulan, utamanya pada buku-buku yang terbit/ OPI sebagai tempat perhimpunnya para pengarang saat itu galau dan gundah gelisah. Akhirnya diundang tokoh piawai saat itu, antara lain:
Mr. St. Takdir Alisjahbana, Hamka dan Gajus Siagian..
Isi sambutan Mr. JCT Simorangkir (Ketua Pengurus OPI)
,............Sudut yang pertama ialah, keadaan masyarakat Indonesia pada dewasa ini adalah sedemikian rupa, sehingga perlu kiranya dirumuskan batas-batas tentang apa yang dinamakan bacaan atau buku-buku cabul, dan OPI sebagai suatu organisasi pengarang yang timbul dan tumbuh dalam masyarakat Indoensia, bersama ini hendak turut serta menyumbangkan tenaganya bagi masyarakat tersebut. Memang dari fihak resmi pun OPI sudah meminta bantuannya dalam hal tersebut ini.
,...........Sudut yang kedua ialah, sudah tiba saatnya untuk OPI sendiri menetukan dengan tegas, siapakah yang dapat menjadi anggota dan siapa yang tidak, sebab OPI menolak mentah-mentah tiap tiap permintaan dari siapapun yang menamakan dirinya pengarang cabul.
Isi sambutan Mr. JCT Simorangkir (Ketua Pengurus OPI)
,............Sudut yang pertama ialah, keadaan masyarakat Indonesia pada dewasa ini adalah sedemikian rupa, sehingga perlu kiranya dirumuskan batas-batas tentang apa yang dinamakan bacaan atau buku-buku cabul, dan OPI sebagai suatu organisasi pengarang yang timbul dan tumbuh dalam masyarakat Indoensia, bersama ini hendak turut serta menyumbangkan tenaganya bagi masyarakat tersebut. Memang dari fihak resmi pun OPI sudah meminta bantuannya dalam hal tersebut ini.
,...........Sudut yang kedua ialah, sudah tiba saatnya untuk OPI sendiri menetukan dengan tegas, siapakah yang dapat menjadi anggota dan siapa yang tidak, sebab OPI menolak mentah-mentah tiap tiap permintaan dari siapapun yang menamakan dirinya pengarang cabul.