Buku yang menggambarkan seluk beluk perlementer mulai dari ranah kerja hingga personalitas anggota parlemen. Ternyata dinamika anggota parlemen itu mengasyikan, bahkan soal mosi kritik mengkritik tidah mengubah keakraban. Ketika itu zaman masih mengkondisi tebalnya rasa nasionalisme. Tidak ada sebuah tonjokkan yang membekas, bahkan kalau dilihat orang bisa saja mengkritik orang lain, dan tak perduli apakah menyinggung pribadi.
Buku yang memiliki tanggal terbit 17 Agustus 1950 ini, ditulis oleh wartawan senior Antara bernama Subakir. Mulai tulisannya kita akan dikenalkan anggota parlemen seperti:
Mr. Jusuf Wibisono, Mr.Assaat gelar Datuk Mudo [Sebagai Badan Pekerja KNP], Mr. Sartono [Ketua Parlemen Sementara RIS]...Mr. Mohammad Yamin,Mr.M. Tambunan, Ir. sakirman, Mohamad Natsir, Arudji Kartawinata, Kasimo, Maruto Nitimihardjo, Subadio sastrosatomo, Nyonya Mudigdo, Sahettapy Angel,Mr. Sujono Hadonoto, M.A. Pellaupessy, Supeno, Prawoto Mangkusasmito, Rasuna Said Asrarudin, Baharuddin.
Dengan melihat berbagai anecdote yang terbentang di buku ini, kita akan bisa memahami suasana 'kebathinan' yang terjadi saat itu.
Data buku
JUDUL: Sket Parlementer
PENULIS: Subakir
PENERBIT: Pena Jakarta
TEBAL : 104 Halaman
Telusur:
Buku ini dibeli di komunitas buku Jl. Semarang Surabaya, samping Stasiun KA Kereta Api seharga Rp. 7.500.-
No comments:
Post a Comment