Google

Thursday, June 12, 2008

NURNANINGSIH AFFAIR


Masalah buka-bukaan alias telanjang bin pornografi ternyata bukan monopoli era reformasi. Zaman orde lawas, model buka-buka acapkali tamppil dipentas. Kalau boleh berkata jujur di zaman itu, ukuran pantas dan tidak pantas sangat rigit, artinya kendali sangat teruji. Tak seorangpun berani walaupun cukup punyai nyali, apalagi seorang wanita, orang mengatakan “pamali”.
Seorang-orang yang lewat batas hampir dihujat tuntas, kendati tidak harus menghadirkan orang-orang keras.
Ketika itu ada seorang-orang bernama Nurnaningsih, parasnya cantik. Tidak ada seorang puhn yang memberi penilaian di bawah nilai 9, pokoknya ketika itu nyaris sempurna.
Coba dibayangkan, zaman yang masih buta akan pornografi, ternyata tersentak ketika bintang film Indonesia berani memakai bikini. Memang bikini bisa bikin begitu dan begini, tapi dengan berbuat ternyata dapat mendapat manfaat buktinya dalam buku ini ditulis, bahwa pelakunya sempat memperoleh fee sebesar Rp. 400. [uang ketika itu]. Mungkin uang itu bila dikonversi dengan uang saat ini, dapat untuk membeli es teler untuk ukuran penduduk satu kecamatan pada di Pulau Jawa. Tentunya orang akan peniali pelaku telanjang itu memiliki nyali yang luar biasa.
Stasiun ini menemukan buku yang berkisah “Nurnaningsih Affair”
Detail Buku:
JUDUL : Nurnaningsih Affair
DISUSUN : Djambak
PENERBIT: PB “Duaempatlima” Kotapkos No. 245 Medan
CETAKAN : Tahun [dari tanda tangan pemilik diketahui tanggal 9 Juni 1955]
HALAMAN : 64

2 comments:

BUDI SETIYONO said...

Sepertinya menarik. Bagaimana saya bisa mebaca buku ini?

BUDI SETIYONO said...

Sepertinya menarik. Bagaimana saya bisa mebaca buku ini?